Senin, 24 Oktober 2011

Pengertian Simbol USB

Ini merupakan lanjutan dari beberapa tugas softskill saya mengenai grafis komputer. Kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita terlepas dari grafik komputer. Grafik komputer mempunyai banyak manfaat tetapi juga memiliki kelemahan. Pada saat sekarang ini dengan kemajuan teknologi komputer dan ilmu grafis mungkin grafik komputer lebih banyak memiliki manfaat dari pada kelemahannya. Untuk itu pada kesempatan ini saya akan menjelasan arti dari grafik simbol komputer. Yang sekarang saya bahas tentang simbol Usb dan kenapa harus di beri nama USB kenapa bukan yang lain? berikut penjelasannya.

Kesaktian tongkat Neptunus menginspirasi simbol USB sebagai konektor yang bisa menghubungkan koneksi apapun. Logo USB seperti trisula, betul? Memang dari situlah idenya. Toh perangkat USB, seperti flash disk dan modem, juga ditusukkan seperti trisula. Bedanya, kalau ketiga ujung trisula berbentuk segitiga, ketiga ujung logo USB terdiri dari lingkaran, segitiga, dan segiempat. Ketiga bentuk itu menandakan kalau USB adalah konektor yang serba bisa.


Pengertian dari nama USB (Universal Serial Bus) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA. Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus. Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memproses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya. USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.


Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/USB
http://pase.mywapblog.com/sejarah-simbol-simbolalat-elektronik.xhtml

Minggu, 23 Oktober 2011

Kenapa icon "Save" menggunakan gambar disket? kenapa bukan flashdisk?

Secara singkat saya jelaskan disini, menurut artikel yang saya baca kalau memakai simbol flashdisk, orang mengira untuk membuka flashdisk. Dan bentuk flashdisk itu sudah bermacam-macam jadi setiap orang pasti bingung seandainya semua icon save diganti dengan icon flashdisk. Tapi lihat kalo menggunakan icon disket dari dulu hingga sekarang pun orang tidak akan salah menggunakan icon save bergambar disket. Sampai-sampai kakek nenek kita pun masih hafal kalo icon save itu bergambar disket bukan yang lain. Sedangkan beberapa tahun yang lalu hanya ada disket untuk menyimpan sesuatu yang telah kita kerjakan di salam sebuah komputer. Jadi mungkin karena itu munculah icon save bergambar disket. yang bertujuan untuk memudahkan si pengguna. Lagi pula icon save bergambar disket itu sudah mendunia, coba kalo tiba-tiba diganti pasti seorang pengguna akan merasa kurang nyaman dengan keputusan itu. Sedangkan pengertian dari icon bergambar itu kan untuk mempermudah, bukan untuk menyusahkan diri mengubah apa yang sudah lama kita pakai.


icon Flashdisk



icon Disket


Referensi:
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090623074250AASbHDf

Museum virtual memudahkan melihat budaya secara virtual

Kali ini saya akan membahas tentang teknologi grafis yang di terap kan untuk budaya. Budaya itu sendiri beraneka ragam jadi untuk mengetahui semua itu harus datang ke museum. Tapi di masa depan mungkin museum itu akan menjadi kompleks sumber datanya sehingga para pengunjung pun tak harus berkeliling melihat setiap sudut ruangan untuk mendapatkan informasi seisi gedung. Jadi pengunjung akan di suguhkan dengan semua perangkat teknologi yang canggih. Cukup mengetikan nama budaya itu semua data tentang budaya yang di ketik akan tersaji secara virtual.

Di bawah ini ada artikel mengenai MUSEUM VIRTUAL
Turin, - Di masa depan, pengunjung museum tak harus berputar-putar atau berkeliling melihat setiap sudut ruang untuk mendapatkan informasi seisi gedung. Informasi mengenai barang atau benda antik pun tak harus diperoleh dari penjaga museum.

Para peneliti Fraunhofer telah menyiapkan sebuah piranti lunak khusus untuk mengubah cara menggali informasi mengenai isi museum. Dalam satu pameran di Museum Alard Pierson Amsterdam, piranti lunak Fraunhofer memberi informasi mengenai isi museum tersebut.

Pengunjung bisa memecet layar atau menggerakkan layar ke arah benda yang ingin dilihat. Secara otomatis, kamera dibelakang layar akan menyorot titik di lokasi yang dimaksudkan. Saat gambar sudah berada di layar, maka layar akan menampilkan gambar, data, dari barang seni tersebut.

Cukup melalui layar datar, pengunjung bisa menjelajah seisi gedung dari berbagai sudut pandang. Gambar lengkap dengan informasi, sekaligus video bisa ditampilkan berdasarkan data dalam piranti lunak buatan Peneliti Computer Graphics Darmstadt (IGD) itu.

"Kami telah mengajarkan komputer mengenali gambar," kata peneliti Fraunhofer IGD, Michael Zöllner. "Program mengetahui ketika kamera menunjuk pada titik tertentu, dan dapat memunculkan tampilan berupa teks, video, atau animasi."

Gambar dalam gambar akan jelas terlihat asli. Pengunjung bisa tahu posisinya saat vituka tour berlangsung. Piranti lunak Fraunhofer di museum dipakai dalam komputer mini yang bisa dikontrol memakai layar sentuh.

Peralatan yang bisa dibawa ini mengindikasikan buku panduan virtual masa datang. Ketika turis memegang alat di depan satu lokasi dan bangunan kuno, maka secara otomatis layar di alat ini muncul informasi mengenai bangunan tersebut.

Fraunhofer pertama kali menggunakan programnya untuk Royal Palace of Venaria di Turin, Italia. Teknologi ponsel baru ini dimasuki data mengenai tempat tersebut. Pengunjung museum bisanya ingin menjelajah dunia masa lalu. Piranti yang ditemukan oleh peneliti, telah diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung seolah mengikuti suatu tour hanya melalui satu layar datar.

Nahh,, dari artikel diatas jelaskan bahwa seorang pengunjung museum akan di mudah kan dalam mencari informasi budaya di dalam museum. Tapi sebelum semua itu terealisasi kita dapat mencari semua data budaya secara ONLINE. Cukup menggunakan fasilitas internet beserta browser kita dapat menjelajah budaya di dunia. Tapi saya menemukan beberapa website yang berisikan tentang data museum ONLINE pada link di samping ini http://www.virtualfreesites.com/museums.museums.html di dalam link tersebut ada beberapa link seperti http://www.museum-tours.com/museum/index. htm yang berisikan Egyptian Museum. kesimpulan dari semua bahasan di atas adalah pengaruh teknologi grafik terhadap berbagai macam budaya yang susah di pahami dalam buku atau melihat langsung di museum akan terlihat mudah dengan teknologi visual contohnya yaa museum virtual.


Gambar di bawah ini mungkin bisa menjelaskan tentang gambaran museum virtual yang akan datang pada masa depan.





Referensi:
http://www.tempointeraktif.com/
http://www.virtualfreesites.com/museums.museums.html
http://www.museum-tours.com/museum/index.htm
http://www.geekologie.com/2009/07/08/virtual-dinos.jpg
http://main.makeuseoflimited.netdna-cdn.com/dir/wp-content/uploads/2009/11/virtual-museum2.png